Indonesia dan Kanada baru saja menandatangani Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) pada 24 September 2025 di Ottawa. Perjanjian ini menjadi babak baru dalam hubungan dagang kedua negara, sekaligus peluang besar bagi pelaku usaha lokal di Indonesia.
Apa itu ICA-CEPA?
ICA-CEPA adalah perjanjian dagang komprehensif yang mengatur soal ekspor-impor barang, jasa, investasi, hingga kerjasama UMKM dan keberlanjutan lingkungan. Tujuannya sederhana: membuka pasar lebih luas, mengurangi tarif bea masuk, dan mempermudah arus perdagangan serta investasi.
Apa Manfaatnya untuk Indonesia?
- Tarif impor turun drastis: Kanada akan menghapus sekitar 90% tarif impor untuk produk Indonesia. Artinya, barang kita bisa lebih murah dan kompetitif di pasar Kanada.
- Produk unggulan makin terbuka jalannya: Tekstil, alas kaki, furniture, makanan olahan, hasil laut, bahkan produk khas seperti sarang burung walet berpeluang besar masuk pasar Kanada.
- Sektor jasa ikut kebagian: Pariwisata, transportasi, teknologi, dan bisnis digital punya akses lebih mudah.
- Peluang investasi: Kanada siap masuk ke sektor energi bersih, infrastruktur, dan manufaktur di Indonesia, yang artinya bisa membuka lapangan kerja dan peluang kolaborasi dengan pengusaha lokal.
Peluang untuk Pelaku Usaha Lokal
Bagi UMKM maupun perusahaan besar, ICA-CEPA bisa jadi tiket menuju pasar baru:
- UMKM kerajinan dan kuliner bisa ekspor dengan biaya lebih murah.
- Pengusaha makanan olahan & hasil laut punya kesempatan menembus pasar premium Kanada.
- Industri manufaktur seperti tekstil dan alas kaki bisa memperluas pasar ekspor.
- Sektor energi & teknologi bisa menggandeng investor Kanada untuk membangun proyek bersama.
Tantangannya
Meski peluang besar terbuka, ada beberapa hal yang perlu disiapkan:
- Produk harus memenuhi standar kualitas internasional.
- UMKM perlu dukungan untuk branding, packaging, dan logistik ekspor.
- Persaingan dengan negara lain yang juga mengincar pasar Kanada tetap ketat.
Kesimpulan
ICA-CEPA adalah kabar baik bagi Indonesia. Dengan tarif lebih murah dan pasar Kanada yang besar, peluang ekspor terbuka lebar. Namun, kesuksesannya bergantung pada kesiapan pelaku usaha lokal dalam menjaga kualitas, memperkuat branding, dan memanfaatkan dukungan pemerintah.
Dengan strategi yang tepat, perjanjian ini bisa menjadi jembatan emas bagi produk Indonesia untuk lebih dikenal dan dicari di pasar internasional.